Jumat, 27 Desember 2013

LUMUT



PROPOSAL  PENELITIAN  ILMIAH
TUMBUHAN  LUMUT














Di Susun Oleh :

AKBAR  JANUARSYAH
10111509
3KA07








FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2013








KATA   PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ’’ PENELITIAN  ILMIAH  TUMBUHAN  LUMUT” tepat pada waktunya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan saya. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, saya mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.








Depok, Desember 2013






























DAFTAR  ISI




Kata pengantar

Daftar Isi

BAB I  PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG

1.2    RUMUSAN MASALAH

1.3    TUJUAN PENELITIAN

1.4    MANFAAT PENELITIAN

1.5    METODE PENULISAN 

1.6    SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI  

2.2 RUMUSAN HIPOTESIS 

BAB III METODE PENELITIAN

 3.1 RANCANGAN PENELITIAN    

 3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN 

3.3 JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA




















BAB I

PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG

Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifil.

Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis membatasi laporan ini seputar  :

       a. Tumbuhan Lumut.

       b. Perkembangan dan pertumbuhan lumut.

       c. Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut.



1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini , antara lain :

a. Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut.
b. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.
c. Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut.


1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penulisan laporan ini adalah :

a.       Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut.
b.       Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.
c.        Dapat menganalisis masalah yang terjadi  pada proses pertumbuhan.
d.       Dapat memahami keanekaragaman hayati.
e.        Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan tumbuhan lumut.

1.5 METODE PENULISAN

Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :

a.       Metode observasi.
b.       Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.
c.        Mengumpulkan data dari internet.


1.6 SISTEMATIKA PENULISAN



Untuk memudahkan para pembaca penulis menyusun laporan ilmiah ini dalam beberapa bab yaitu :

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I  PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG  

1.2    RUMUSAN MASALAH 

1.3    TUJUAN PENELITIAN

1.4    MANFAAT PENELITIAN

1.5    METODE PENULISAN 

1.6    SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI  

2.2 RUMUSAN HIPOTESIS 

BAB III METODE PENELITIAN

 3.1 RANCANGAN PENELITIAN    

 3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN 

3.3 JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA




















BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :

a.  Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500 – 1300 lux  

     intensitas cahaya. (yang akan menjadi bahan percobaan dengan menggunakan

sinar matahari).

b.  Faktor temperature

c.  Faktor Air, Intensitas penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap – tiap
 tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air : 

·   Endohydric species, air yang diambil berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.

·  Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang melalui segala permukaan tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.

d.  Faktor angin

e. Faktor edafik, meliputi tanah, humus, dan batuan. Karena lumut hidup umumnya
di atas batuan dan tanah yang berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat saprofit.





2.2 RUMUSAN HIPOTESIS

Keberadaan tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Tumbuhan lumut jarang ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup berkelompok dan mempunyai bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut biasanya tumbuh ditempat yang lembab dan berair meskipun begitu lumut juga masih membutuhkan suplai sinar matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut kurang bisa hidup didaerah yang panas dan gersang ditambah lagi mendapat sinar matahari secara langsung, hal ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan, maupun pada saluran pembuangan.







BAB III

METODOLOGI PENELITIAN





3.1 RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka penulis menyusunnya sebagai berikut :

-          Identifikasi variabel, yakni faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain  dibuat tetap (terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :

·         Variabel bebas, yaitu sinar cahaya matahari
·         Variabel tak bebas, yaitu morfologi tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
·         Variabel terkontrol, yaitu luas kayu, ember, serta volum air
·         Memilih peralatan yang sesuai dengan penelitian.
·         Melakukan pengamatan akurat, dalam hal ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian pada saat melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari penelitian dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal dan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara teliti dan akurat dalam setiap fase penelitiannya.
·         Mengumpulkan data dan hasil penelitian, dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran penelitian. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan yang terjadi.
·         Mengolah dan menganalisis data, pengolahan  dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan benar. Adapun hal yang harus dianalisis sebagai berikut :

a.)     Apakah setiap data menghasilkan kurva yang mulus ?
b.)     Apakah ada data diluar kurva ?
c.)      Apakah data tersebut dapat diabaikan atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi. ?

Ø Kesimpulan, yakni mengenai perumusan mengenai apa yang diperoleh dari suatu penelitian kualitatif.
Ø Membuat laporan kegiatan penelitian, yakni hasil penelitian dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk  laporan kegiatan penelitian.





3.2 INSTRUMEN ALAT DAN BAHAN

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

-          Ember
-          Gayung
-          Penggaris
-          Pisau
-          Kertas hvs dan alat tulis

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

-          Kayu
-          Air


3.3   JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

1.       Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk melakukan penelitian.
2.       Menyiapkan 2 ember untuk 2 perlakuan, ember yang digunakan harus sama.
3.       Tiap-tiap ember di isi air sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember 1 cm).
4.       Masukan media pertumbuhan lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran : ukuran kayu 10 cm x 15 cm.
5.       Letakan kedua ember pada tempat yang berbeda
6.       Ember A : Diletakan di dekat sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang.
7.       Ember B : Diletakan di halaman depan rumah (panas) dengan pencahayaan sangat terang .
8.       Setelah beberapa hari lakukanlah pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada kedua ember tersebut sudah tumbuh lumut.
9.       Lakukan peninjauan setiap 3  hari sekali, dan catat hasilnya.
10.    Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
11.    Catat setiap terjadi perbedaan dan peristiwa.
12.    Olah semua data yang telah terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan.
13.    Tariklah suatu kesimpulan.




































DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut
http://www.crayonpedia.org/mw/1._Lumut_10.1 http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=73d1bc40b3926bbf
http://dinarardy.wordpress.com/tag/kehidupan-lumut/
http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu
http://www.scribd.com/doc/52488644/Biologi
http://pinkzchocolate.blogspot.com/2011/02/laporan-praktikum-bocryp.html
http://harycahyadi.wordpress.com/2011/09/07/contoh-laporan-ilmiah-tentang-lumut/
bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor…/0013%20Bio%201-3b.html
ugeex.blogspot.com/2009/03/makalah-lumut.html




Senin, 14 Oktober 2013

ABSTRAK
Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak umumnya disajikan dalam satu paragraf dan disarankan tidak lebih dari 200 kata (beberapa jurnal mengijinkan sampai 400 kata). Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah).
Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas. Abstrak tidak boleh mengandung pustaka dan penunjukkan gambar atau tabel

Fungsi / Tujuan abstrak:
· Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen
· Menghemat waktu pembaca
· Melanjutkan membaca atau tidak ?
· Menghindari terjadi duplikasi tulisan
· Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis

SIFAT-SIFAT ABSTRAK
Utuh
Sebuah abstrak yang baik seharusnya bersifat utuh (complete) dan bisa standalone (bisa berdiri sendiri). Utuh di sini berarti bahwa paragraf tersebut berisi semua komponen yang seharusnya ada dalam sebuah abstrak. Standalone artinya bahwa abstrak tersebut bisa memberikan pemahaman kepada pembaca tentang esensi isi artikel tanpa harus melihat artikel tersebut secara keseluruhan.

Sarat makna (concise)
Sarat makna artinya kata dan kalimat yang digunakan dalam abstrak mempunyai makna yang padat, namun tetap akurat.

Jelas (clear)
Abstrak juga harus jelas, baik dalam kata dan kalimat yang digunakan maupun dalam rangkaian kalimatnya untuk membentuk sebuah pemahaman.

Terangkai baik (cohesive)
Kalimat-kalimat yang menyusun sebuah abstrak harus terangkai dengan baik. Jangan terkesan melompat atau patah. Gunakan kata sambung bila perlu. Tujuannya tidak lain agar keterbacaan (readability) abstrak tersebut tinggi.

Hal-hal Penting dalam Membuat Abstrak
Beberapa hal penting yang sebaiknya anda perhatikan pada saat membuat abstrak adalah sebagai berikut:

Tidak informasi baru - Abstrak tidak boleh mengandung informasi baru yang tidak tercantum di dalam artikel utama.
Kalimat sederhana dan tidak bertele-tele - Kalimat dalam abstrak hendaknya dibuat langsung dan tidak bertele-tele, apalagi mengandung kata-kata kiasan.
Menghindari singkatan dan istilah - Singkatan dan istilah yang tidak umum sebaiknya tidak digunakan dalam abstrak.. Singkatan dan istilah yang sudah dianggap umum boleh digunakan di dalam abstrak.
Sekali saja - Kalimat-kalimat yang dicantumkan dalam abstrak masing-masing mempunyai arti yang unik dan menyampaikan informasi yang unik pula. Karena ruang yang terbatas, informasi harus disampaikan sekali saja.
Panjang abstrak - Untuk artikel ilmiah, panjang abstrak biasanya berkisar antara 150 hingga 250 kata. Untuk laporan skripsi, tesis, atau disertasi biasanya mempunyai abstrak yang lebih panjang dari itu. Yang paling penting untuk dilakukan adalah memeriksa panduan penulisan yang ada. Jangan membuat abstrak melebihi ketentuan yang berlaku.

Abstrak, menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Sedangkan menurut definisi umum, abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku

1.1. Abstrak Deskriptif
Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri.
1.2. Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)
                Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada.
1.3. Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)
                Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional
Dari uraian mengenai Abstrak, Ringkasan, dan Ikhtisar, maka dapat diketahui bahwa uraian yang disajikan baik dalam bentuk ringkasan maupun ikhtisar sifatnya tidak sesingkat abstrak. 
JENIS-JENIS ABSTRAK
Abstrak indiktif adalah abstrak yangmenyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya.
Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informastif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini seperti judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian dan simpulan.

Nama Kelompok    :  Akbar Januarsyah (10111509)
                      M. Fahri                  (14111651)

 Kelas                      :  3 KA 07

 Mata Kuliah           :   B. Indonesia




Sabtu, 28 September 2013

Grafik Komputer & Pengolahan Citra

Pengolahan citra adalah kegiatan untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu. Pengolahan citra memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia/mesin (komputer).

             Grafik komputer adalah bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital menggunakan komputer.

Perbedaan

Pengolahan citra:

1. Berorientasi pixel
2. Mengolah data citra untuk mendapatkan interpretasi 2D/3D
3. Menitik beratkan pada manipulasi citra sesuai dengan keperluan user

Grafik komputer:

1. Berorientasi vektor
2. Menggunakan model 2D/3D hasil realistic
3. Cenderung mempelajari konsep dan implementasi metode untuk pembangkitan citra/animasi (2D/3D)


Manfaat pengolahan citra:

A. Membantu dalam meningkatkan kualitas foto sehingga nilai estetikanya bertambah.biasanya digunakan          oleh para fotografer untuk meningkatkan nilai jual hasil potretannya.
B. Membantuk kegiatan medis seperti hasil rontgen untuk melihat luka pada tubuh bagian dalam.

Manfaat Grafik Komputer:

A. Membuat gambar gedung untuk para-para kontraktor
B. Membuat desain-desain logo baik instansi pemerintah, perusahaan, instansi pendidikan dan lain-lain
C. Membuat film 3D

Diposkan oleh Apandi Ahmad

http://greenvanda.blogspot.com/2012/12/perbedaan-pengolahan-citra-dengan.html