Jenis-jenis
Profesi Dan Deskripsi Dibidang IT
Perkembangan
dunia IT telah melahirkan bidang baru yang tidak terlepas dari tujuan utamanya
yaitu untuk semakin memudahkan manusia dalam melakukan segala aktifitas. Saat
ini ada banyak aneka profesi di bidang IT atau Teknologi Informasi.Munculnya
bidang IT yang baru juga memunculkan profesi di bidang IT yang semakin menjurus
sesuai dengan keahlian masing-masing.
Berikut ini merupakan aneka profesi di bidang IT yang perlu kamu ketahui
jika ingin berkecimpung di bidang pekerjaan IT atau Teknologi informasi.
·
Programmer
adalah orang yang membuat suatu aplikasi untuk client/user baik untuk
perusahaan, instansi ataupun perorangan.
Tugas :
Membuat program baik aplikasi maupun system operasi dengan menggunakan bahasa
pemrograman yang ada.
Kualifikasi :
Menguasai logika dan algoritma pemrograman
Menguasai bahasa pemrograman seperti HTML, Ajax, CSS, JavaScript, C++, VB, PHP,
Java, Ruby dll.
Memahami SQL
Menguasai bahasa inggris IT
·
IT Support
merupakan pekerjaan IT yang mengharuskan seseorang bisa mengatasi masalah umum
yang terjadi pada komputer seperti install software, perbaikan hardware dan
membuat jaringan komputer. Profesi ini cukup mudah dilakukan karena bisa dilakukan
secara otodidak tanpa memerlukan pendidikan khusus.
Tugas:
Install software
Memperbaiki hardware
Membuat jaringan
Kualifikasi:
Menguasai bagian-bagian hardware komputer
Mengetahui cara install program atau aplikasi software
Menguasai sejumlah aplikasi umum sistem operasi komputer
·
Software
Engineer adalah mereka yang memiliki keahlian untuk memproduksi perangkat lunak
mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah
digunakan.
Tugas:
Merancang dan menerapkan metode terbaik dalam pengembangan proyek software
Kualifikasi:
Menguasai keahlian sebagai programmer dan system analyst
Menguasai metode pengembangan software seperti RUP, Agile, XP, Scrum dll.
·
Database
Administrator adalah mereka yang memiliki keahlian untuk mendesain, mengimplementasi,
memelihara dan memperbaiki database.
Tugas:
Menginstal perangkat lunak baru
Mengkonfigurasi hardware dan software dengan sistem administrator
Mengelola keamanan database
Analisa data di database
Kualifikasi:
Menguasai teknologi database seperti Oracle, Sybase, DB2, MS Access serta
Sistem Operasi
Menguasai teknologi server dan storage.
·
Web
Administrator adalah seseorang yang bertanggung jawab secara teknis terhadap
operasional sebuah situs atau website.
Tugas:
Menjaga kelancaran akses situs (instalasi dan konfigurasi sistem)
Merawat hosting dan domain
Mengatur keamanan server dan firewall
Mengatur akun dan kata sandi untuk admin serta user
Kualifikasi:
Menguasai keahlian seorang programmer
Menguasai jaringan (LAN, WAN, Intranet)
Menguasai OS Unix (Linux, FreeBSD, dll)
·
Web
Developer adalah mereka yang memiliki keahlian untuk memberikan konsultasi
pembangunan sebuah situs dengan konsep yang telah ditentukan.
Tugas:
Menganalisa kebutuhan sistem
Merancang web atau situs (desain dan program)
Mengaktifkan domain dan hosting
Pemeliharaan situs dan promosi
Kualifikasi:
Menguasai pemrograman web
Menguasai pengelolaan database
Mengerti domain dan hosting
Menguasai sistem jaringan
·
Web Designer
adalah mereka yang memiliki keahlian dalam membuat design atraktif dan menarik
untuk situs serta design untuk kepentingan promosi situs secara visual.
Tugas:
Mendesain tampilan situs
Memastikan tampilan gambar berfungsi ketika ditambahkan bahasa pemrograman
Kualifikasi:
Menguasai HTML, CSS dan XHTML
Menguasai Adobe Photoshop & Illustrator
Memiliki jiwa seni dan harus kreatif
Itulah aneka profesi di bidang IT yang sangat potensial untuk dijadikan karir
ke depannya dan profesi di bidang IT ini mungkin saja akan semakin bertambah
seiring berkembangnya dunia teknologi informasi sehingga kesempatan mencari
lowongan kerja it atau sesuai bidang ini semakin terbuka lebar.
·
Network
Engineer adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer
dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
Tugas :
Membuat jaringan untuk perusahaan atau instansi
Mengatur email, anti spam dan virus protection
Melakukan pengaturan user account, izin dan kata sandi
Mengawasi penggunaan jaringan
Kualifikasi :
· Menguasai server, workstation dan hub/switch
·
System
Analyst
· System Analyst adalah orang yang
memiliki keahlian untuk menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai
dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi
kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
Tugas :
Mengembangkan perangkat lunak/software dalam tahapan requirement, design dan
construction
Membuat dokumen requirement dan desain software berdasarkan jenis bisnis
customer
Membangun framework untuk digunakan dalam pengembangan software oleh programmer
Kualifikasi :
Menguasai keahlian sebagai programmer
Menguasai metode dan best practice pemrograman
Memahami arsitektur aplikasi dan teknologi terkini
Deskripsi
Kerja Profesi IT
Berikut ini
merupakan beberapa deskripsi kerja (job description) dari beberapa profesi yang
terdapat di bidang IT.
1. IT Programmer
• Mengambil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak.
• Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan perangkat lunak.
• Menerima permintaan user untuk masalah-masalah yang harus diselesaikan.
• Menyediaakan dukungan dan penyelesaian masalah konsumen baik untuk konsumen
internal maupun eksternal.
• Bertanggung jawab atas kepuasan terkini pelanggan.
• Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dan tanggung jawab yang diminta, seperti
dalam sertifikat dan menuruti rencana dasar perusahaan untuk membangun
kecakapan dalam portofolio produk.
• Mengerjakan macam-macam tugas terkait seperti yang diberikan.
• Membentuk kekompakan maksimum dalam perusahaan bersama dengan rekan-rekan
dalam perusahaan.
2. System Analyst
• Mengumpulkan informasi untuk penganalisaan dan evaluasi sistem yang sudah ada
maupun untuk rancangan suatu sistem.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan
upgrade sistem pengoperasian.
• Riset, perencanaan, instalasi, konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan
upgrade perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem pengoperasiannya.
• Melakukan analisis dan evaluasi terhadap prosedur bisnis yang ada maupun yang
sedang diajukan atau terhadap kendala yang ada untuk memenuhi keperluan data
processing.
• Mempersiapkan flowchart dan diagram yang menggambarkan kemampuan dan proses
dari sistem yang digunakan.
• Melakukan riset dan rekomendasi untuk pembelian, penggunaan, dan pembangunan
hardware dan software.
• Memperbaiki berbagai masalah seputar hardware, software, dan konektivitas,
termasuk di dalamnya akses pengguna dan konfigurasi komponen.
• Memilih prosedur yang tepat dan mencari support ketika terjadi kesalahan, dan
panduan yang ada tidak mencukupi, atau timbul permasalahan besar yang tidak
terduga.
• Mencatat dan memelihara laporan tentang perlengkapan perangkat keras dan
lunak, lisensi situs dan/ atau server, serta akses dan security pengguna.
• Mencari alternatif untuk mengoptimalkan penggunaan komputer.
• Mampu bekerja sebagai bagian dari team, misalnya dalam hal jaringan, guna
menjamin konektivitas dan keserasian proses di antara sistem yang ada.
• Mencatat dan menyimpan dokumentasi atas sistem.
• Melakukan riset yang bersifat teknis atas system upgrade untuk menentukan
feasibility, biaya dan waktu, serta kesesuaian dengan sistem yang ada.
• Menjaga confidentiality atas informasi yang diproses dan disimpan dalam
jaringan
• Mendokumentasikan kekurangan serta solusi terhadap sistem yang ada sebagai
catatan untuk masa yang akan datang.
3. IT Project Manager
• Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi
informasi.
• Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi
termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi
informasi, jadwal, dana, dan staf.
• Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran,
jadwal, dan ruang lingkup.
• Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan
meringkas informasi dan tren.
• Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil
proyek.
• Mengkoordinasikan rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
• Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi
informasi.
• Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti
biaya-manfaat atau laba atas investasi.
• Secara langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
• Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek.
4. IT Support Officer
• Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT.
• Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal
tersebut.
• Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware &
software Windows & Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner,
hard-drives external, dll.
• Korespondensi dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service
Provider, penyedia jasa Email, hardware, dan software supplier, dll.
• Mengatur penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk
kebutuhan yang berhubungan dengan IT.
• Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan
departement regular.
5. Network Administrator
• Maintain dan perawatan jaringan LAN.
• Archive data.
• Maintain dan perawatan komputer.
6. Network Engineer
• Maintenance LAN dan Koneksi Internet
• Maintenance hardware
• Maintenance database dan file
• Help Desk
• Inventory
7. Network and Computer Systems Administrators
• Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan komputasi terkait
termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak
aplikasi, dan semua konfigurasi.
• Melakukan backup data dan operasi pemulihan kerusakan.
• Mendiagnosa, memecahkan masalah, dan menyelesaikan perangkat keras, perangkat
lunak, atau jaringan lainnya dan masalah sistem, dan mengganti komponen yang
rusak bila diperlukan.
• Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan langkah-langkah keamanan
jaringan untuk melindungi data, perangkat lunak, dan perangkat keras.
• Mengkonfigurasikan, memonitor, dan memelihara aplikasi email atau virus
software perlindungan.
• Mengoperasikan master konsol untuk memonitor kinerja sistem komputer dan
jaringan, dan untuk mengkoordinasikan komputer akses jaringan dan penggunaan.
• Memuat rekaman komputer dan disk, dan menginstal perangkat lunak dan kertas
printer atau form.
• Desain, mengkonfigurasi, dan perangkat keras uji komputer, jaringan lunak dan
perangkat lunak sistem operasi.
• Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah penyesuaian perlu dibuat,
dan untuk menentukan di mana perubahan harus dibuat di masa depan.
• Berunding dengan pengguna jaringan tentang bagaimana untuk memecahkan masalah
sistem yang ada.
8. Network Systems and Data Communications Analysts
• Menguji dan mengevaluasi hardware dan software untuk menentukan efisiensi,
reliabilitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang ada, dan membuat
rekomendasi pembelian.
• Desain dan implementasi sistem, konfigurasi jaringan, dan arsitektur
jaringan, termasuk teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, lokasi situs,
dan integrasi teknologi.
• Membantu pengguna untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah komunikasi data.
• Memantau kinerja sistem dan menyediakan langkah-langkah keamanan, tips dan
pemeliharaan yang diperlukan.
• Menjaga dibutuhkan file dengan menambahkan dan menghapus file pada server
jaringan dan membuat cadangan file untuk menjamin keselamatan file apabila
terjadi masalah dengan jaringan.
• Bekerja dengan engineer lain, analis sistem, programer, teknisi, ilmuwan dan
manajer tingkat atas dalam pengujian, desain dan evaluasi sistem.
• Mengidentifikasi area operasi yang perlu diupgrade peralatan seperti modem,
kabel serat optik, dan kabel telepon.
• Konsultasi pelanggan, kunjungi tempat kerja atau melakukan survei untuk
menentukan kebutuhan pengguna sekarang dan masa depan.
• Melatih pengguna dalam menggunakan peralatan.
• Memelihara perangkat seperti printer, yang terhubung ke jaringan.
9. Web Administrators
• Back up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan
pemulihan kerusakan.
• Menentukan sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan
untuk memperbaiki masalah tersebut.
• Meninjau atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat,
menggunakan tool-tool.
• Memonitor sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan
melaporkan pelanggaran keamanan untuk personil yang tepat.
• Menerapkan langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi
pesan.
• Mengelola internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen seperti web,
file transfer protocol (FTP), berita dan server mail.
• Berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis, atau
menyelesaikan masalah kegunaan.
• Test backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan masalah.
• Memonitor perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca, atau
partisipasi dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
• Menerapkan update, upgrade, dan patch pada waktu yang tepat untuk membatasi
hilangnya layanan.
10. Web Developers
• Mendesain, membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau
bahasa scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.
• Melakukan atau update situs web langsung.
• Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain langsung
memproduksi konten.
• Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untuk memprioritaskan
kebutuhan, menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria konten, atau memilih
solusi.
• Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan instan
dalam kasus masalah.
• Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujian atau
pelanggan, dan memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia yang
tepat untuk koreksi.
• Evaluasi kode untuk memastikan bahwa itu adalah sah, benar terstruktur,
memenuhi standar industri dan kompatibel dengan browser, perangkat, atau sistem
operasi.
• Menjaga pemahaman teknologi web saat ini atau praktek pemrograman melalui
melanjutkan pendidikan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional,
workshop, atau kelompok.
• Menganalisis kebutuhan pengguna untuk menentukan persyaratan teknis.
• Mengembangkan atau memvalidasi tes routine dan jadwal untuk memastikan bahwa
uji kasus meniru antarmuka eksternal dan alamat semua jenis browser dan
perangkat.
11. Computer Security Specialists
• Mengenkripsi transmisi data dan membangun firewall untuk menyembunyikan
informasi rahasia seperti sedang dikirim dan untuk menahan transfer digital
tercemar.
• Mengembangkan rencana untuk melindungi file komputer terhadap modifikasi
disengaja atau tidak sah, perusakan, atau pengungkapan dan untuk memenuhi
kebutuhan pengolahan data darurat.
• Meninjau pelanggaran prosedur keamanan komputer dan mendiskusikan prosedur
dengan pelanggar untuk memastikan pelanggaran tidak terulang kembali.
• Memonitor penggunakan file data dan mengatur akses untuk melindungi informasi
dalam file komputer.
• Monitor laporan saat ini dari virus komputer untuk menentukan kapan untuk
memperbarui sistem perlindungan virus.
• Memodifikasi keamanan file komputer untuk memasukkan software baru,
memperbaiki kesalahan, atau mengubah status akses individu.
• Melakukan penilaian risiko dan melaksanakan tes pengolahan data sistem untuk
memastikan fungsi pengolahan data kegiatan dan langkah-langkah keamanan.
• Berunding dengan pengguna untuk membahas isu-isu seperti akses data komputer
kebutuhan, pelanggaran keamanan, dan perubahan pemrograman.
• Melatih pengguna dan meningkatkan kesadaran keamanan untuk memastikan
keamanan sistem dan untuk meningkatkan efisiensi server dan jaringan.
• Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana sistem komputer dengan personil
pendirian dan vendor luar.
Standar
Profesi ACM dan IEEE Dan Contoh-Contoh Sertifikasi Nasional Dan Internasional
Dari Sertifikasi Software dan Database Development
ACM
ACM(Association for Computing Machinery) atau Asosiasi untuk Permesinan
Komputer adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan computer pertama didunia
yang didirikan pada tahun 1947 SIG dan ACM, mensponsori konferensi yang
bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dalam bidang tertentu. Tidak hanya
mensponsori konferensi ,ACM juga pernah mensponsori pertandingan catur antara Garry
Kasparov dan computer IBM DeepBlue.
ACM telah menciptakan sebuah perpustakaan digital dimana ia telah membuat
seluruh publikasi yang tersedia .ACM perpustakaan digital merupakan koleksi
terbesar didunia informasi mengenai mesin komputasi dan berisi arsip jurnal
,majalah ,prosiding konferensi online,danisu-isu terkini ACM publikasi. Layanan
online termasuk forum yang disebut Ubiquity dan TechNews mencerna,baik yang
berisi informasi terbaru tentang dunia IT.
Pesaing utama ACM adalah IEEE Computer Society. Perbedaan antara ACM dan IEEE
adalah, ACM berfokus pada ilmu komputer teoritis dan aplikasi pengguna akhir,
sementara IEEE lebih memfokuskan pada masalah-masalah hardware dan
standardisasi. Cara lain untuk menyatakan perbedaan yaitu ACM adalah ilmuwan komputer
dan IEEE adalah untuk insinyur listrik, meskipun subkelompok terbesar adalah
IEEE Computer Society.
ACM memiliki empat “Boards” yaitu:
1. Publikasi
2. SIG Governing Board,
3. pendidikan, dan
4. Badan Layanan Keanggotaan
IEEE
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah sebuah
organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang
mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang
mempercepat teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan
rekayasa (engineering),yang mencakup
telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa, danelektronika.
Tujuan inti IEEE adalah mendorong inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk
kepentingan kemanusiaan.
Visi IEEE adalah akan menjadi penting untuk masyarakat teknis global dan
professional teknis dimana-mana dan dikenal secara universal untuk kontribusi
teknologi dan teknis yang professional dalam meningkatkan kondisi perkembangan
global.
Standar dalam IEEE adalah mengatur fungsi ,kemampuan dan interoperabilitas dari
berbagai macam produk dan layanan yang mengubah cara orang hidup, bekerja dan
berkomunikasi.
Proses pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah dasar
yaitu:
1. Mengamankan Sponsor,
2. Meminta Otorisasi Proyek,
3. Perakitan Kelompok Kerja,
4. Penyusunan Standard,
5. Pemungutan suara,
6. Review Komite,
7. Final Vote.
Pada tahun 1980 bulan 2, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus standarisasi
LAN(LocalAreaNetwork) danMAN(MetropolitanAreaNetwork). Bagian ini kemudian
dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 menunjukkan bulan
dibentuknya kelompok kerja ini. Ada beberapa unit kerja dengan bidang yang
mereka tangani diantaranya:
IEEE Indonesia Section berada pada IEEE Region 10 (Asia-Pasifik). Ketua IEEE
Indonesia Section tahun 2009-2010 adalah Arnold Ph Djiwatampu. Saat ini IEEE
Indonesia Section memiliki beberapa chapter, yaitu:
Chapter Masyarakat Komunikasi (Communications Society Chapter).
Chapter Masyarakat Sistim dan Sirkuit (Circuits and Systems Society Chapter).
Chapter Teknologi Bidang Kesehatan dan Biologi (Engineering in Medicine and
Biology Chapter).
Chapter Gabungan untuk Masyarakat Pendidikan, Masyarakat Peralatan Elektron,
Masyarakat Elektronik Listrik, dan Masyarakat Pemroses Sinyal (Join Chapter of
Education Society, Electron Devices Society, Power Electronics Society, Signal
Processing Society).
Chapter Gabungan MTT/AP-S (Joint chapter MTT/AP-S)
sebutkan dan jelaskan contoh-contoh sertifikat nasional dan internasional
tentang software dan database sevelopment, administrator, maintenance,
management, dan audit.
Berikut ini contoh sertifikasi yang dikeluarkan beberapa vendor internasional
yang diakui secara luas baik di Indonesia maupun di luar negeri:
A. Sertifikasi Internasional untuk bahasa pemograman Java yang dikeluarkan oleh
Sun Corporation, meliputi 3 kategori sertifikasi, yaitu:
· SCP (Sun Certified Programmer)
· SCD (Sun Certified Developer)
· SCA (Sun Certified Architect)
B. Sertifikasi lain yang juga dikeluarkan oleh Sun adalah:
· SCWCD (Sun Certified Web Component Developer)
· SCBCD (Sun Certified Business Component Developer)
· SCDJWS (Sun Certified Developer for Java Web Service)
· SCMAD (Sun Certified Mobile Application Developer)
C. Sertifikasi Internasional yang dikeluarkan Microsoft menawarkan beberapa
sertifikasi internasional sebagai pengakuan atas keahlian, kemampuan dan
pengetahuan mereka dalam bidang tertentu, yaitu:
· MCP (Microsoft Certified Professional)
· MCTS (Microsoft Certified Technical Solution)
· MCSE (Microsoft Certified System Engineer)
· MCAD (Microsoft Certification Application Development)
· MCSD (Microsoft Certified Solution Developer)
· MCT (Microsoft Certified Trainer)
D. Sedangkan sertifikasi internasional yang erat kaitannya dengan networking
yang dikeluarkan oleh Cisco. Dalam hal ini Cisco mengeluarkan beberapa
sertifikasi internasional, yaitu Associate, Professional dan Expert, antara
lain:
- CCNA (Cisco Certified Network Associate)
- CCNP (Cisco Certified Network Professional)
- CCIE (Cisco Certified Inrernetworking Expert)
- CCar (Cisco Certified Architect)
Perbandingan
ACM dan IEEE Computer Society
1. ACM
·
berfokus
pada ilmu komputer teoritis dan aplikasi pengguna akhir
·
ACM adalah
ilmuwan computer
2. IEEE
·
lebih
memfokuskan pada masalah-masalah hardware dan standardisasi
·
IEEE adalah
untuk insinyur listrik
Meskipun
subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society, tentu saja ada tumpang
tindih yang signifikan antara kedua organisasi, dan mereka kadang-kadang
bekerjasama dalam proyek-proyek seperti pengembangan kurikulumilmu computer.
PERBEDAAN
STANDAR PROFESI IT DI INDONESIA, ASIA, EROPA DAN AMERIKA
Standar
profesi IT disetiap Negara pasti berbeda-beda sesuai dengan ketentuan dari
Negara masing-masing. Menurut Schein E. H (1962), Profesi merupakan
suatu kumpulan atau kesatuan pekerjaan yang membangun suatu kesatuan norma yang
sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat. Berikut
pembahasan tentang perbedaan standar profesi di Indonesia, Asia, Eropa dan
Amerika.
1. Standar
Profesi Di Indonesia
Perkembangan
industri TI ini membutuhkan suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat
mengenai pekerjaan profesi yang berkaitan dengan keahlian dan fungsi dari tiap
jabatannya. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk dibentuknya suatu standar
profesi di bidang tersebut. Para profesional TI, sudah sejak lama mengharapkan
adanya suatu standar kemampuan yang kontinyu dalam profesi tersebut. Masih
banyaknya pekerjaan yang belum adanya standardisasi dan sertifikasi Profesi IT
di indonesia, dikarenakan Standardisasi Profesi IT yang diperlukan Indonesia
adalah standar yang lengkap, dimana semua kemampuan profesi IT di bidangnya
harus di kuasai tanpa kecuali, profesi IT seseorang mempunyai kemampuan, dan
keahlian yang berbeda dengan bidang yang berbeda-beda, tapi perusahaan
membutuhkan sebuah Pekerja IT yang bisa di semua bidang, dapat dilihat dari
sebuh lowongan kerja yang mencari persyaratan dengan kriteria yang lengkap yang
dibutuhkan perusahaan[1]. Komponen pokok yang harus
diperhatikan dalam menentukan standar profesi adalah komptensi. Kompetensi ini
mencangkup pendidikan, pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan kemampuan
komunikasi serta sosial. Kompetensi berbanding lurus dengan nilai seorang
pekerja, makin langka orang yang bias menempati suatu posisi juga akan ikut
mendongkrak value orang tersebut. Standarisasi profesi telah menjadi
pertimbangan penting untuk bebrapa institusi pemerintahan seperti badan
pengkajian dan penerapan teknologi, departemen tenaga kerja, departemen
pendidikan serta departemen perdagangan dan industri[2].
2. Standar
Profesi di Asia
Perkembangan
industri dalam bidang TI ini membutuhkan formalisasi yang lebih baik dan tepat
mengenai pekerjaan, profesi berkaian dengan keahlian dan fungsi dari tiap
jabatan. South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) merupakan
suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profiesional IT (Information
Technology) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di
Singapore oleh 6 ikatan komputer dari negara-negara Hong Kong, Indonesia,
Malaysia, Philipine, Singapore dan Thailand. SEARCC mengadakan konferensi
setahun dua kali ditiap negara anggotanya secara bergiliran. Keanggotaan SEARCC
bertambah, sehingga konferensi dilakukan sekali tiap tahunnya. Konferensi yang
ke-15 ini, yang bernama SEARCC '96 kali ini diselenggarakan oleh Computer
Society of Thailand di Thailand dari tanggal 3-8 Juli 1996. Sri Lanka
telah menjadi anggota SEARCC sejak tahun 1986, anggota lainnya adalah
Australia, Hong Kong, India Indonesia, Malaysia, New Zealand, Pakistan,
Philipina, Singapore, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Kanada. Indonesia
sebagai anggota South East Asia Regional Computer Confideration(SEARCC) turut
serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC . Salah satunya
adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional
Standardisation), yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan di dalam
dunia Teknologi Informasi. Untuk keperluan tersebut.
Standardisasi
Profesi Model SRIG-PS-SEARCC.
SRIG-PS
dibentuk karena adanya kebutuhan untuk mewujudkan dan menjaga standar
profesional yang tinggi dalam dunia Teknologi Informasi, khususnya ketika
sumber daya di region ini memiliki kontribusi yang penting bagi kebutuhan
pengembangan TI secara global. SRIG-PS diharapkan memberikan hasil sebagai
berikut :
1.
Terbentuknya
Kode Etik untuk profesional TI
2.
Klasifikasi
pekerjaan dalam bidang Teknologi Informasi
3.
Panduan metoda
sertifikasi dalam TI
4.
Promosi dari
program yang disusun oleh SRIG-PS di tiap negara anggota SEARCC
Pada
pertemuan yang ke empat di Singapore, Mei 1994, tiga dari empat point tersebut
hampir dituntaskan dan telah dipresentasikan pada SEARCC 1994 di Karachi. Dalam
pelaksanaannya kegiatan SRIG-PS ini mendapat sponsor dari Center of
International Cooperation on Computerization (CICC). Hasil kerja
tersebut dapat diperoleh di Central Academy of Information
Technology (CAIT), Jepang. Pelaksanaan SRIG-PS dilakukan dalam 2
phase.
1.
Phase 1,
hingga pertemuan di Karachi telah diselesaikan.
2.
Phase 2,
akan diselesaikannya panduan model SRIG-PS, phase 2 ini akan diselesaikan di
SEARCC 97 yang akan diselenggarakan di New Delhi.
Pembentukan
Kode Etik
Kode etik
merupakan suatu dokumen yang meletakkan standard dari pelaksanaan kegiatan yang
diharapkan dari anggota SEARCC. Anggota dalam dokumen ini mengacu kepada
perhimpunan komputer dari negara-negara yang berbeda yang merupakan anggota
SEARCC. Sebelum suatu kode etik diterima oleh SEARCC, dilakukan beberapa
langkah pengembangan, yaitu :
1.
Menelaah
kode etik yang telah ada dari assosiasi yang sejenis, yaitu :
2.
IFIP (International
Federation for Information Processing)
3.
ACM (Association
for Computing Machinery)
4.
ASOCIO (Asian
Oceaniq Computer Industries Organization)
Menelaah
kode etik yang telah ada pada asosiasi anggota SEARCC :
a. Malaysian Computer
Society (Code of Profesional Conduct)
b. Australian Computer
Society (Code of Conduct)
c. New
Zealand Computer Society (Code of Ethics and Profesional
Conduct)
d. Singapore
Computer Society (Profesional Code of Conduct)
e. Computer
Society of India (Code of Ethics of IT Profesional)
f. Philipine
Computer Society (Code of Ethics)
g. Hong
Kong Computer Society (Code of Conduct)
h. Mengembangkan draft dari
model
i. Model
tersebut ditelaah dan diselesaikan oleh anggota SRIG-PS
j. EXCO-SEARCC
menyetujui kode etik tersebut.
Kode etik
tersebut memiliki suatu kerangka kerja yang akan menentukan pengimplementasian
kode etik tersebut yaitu :
1.
Pelaksanaan
umum
2.
Dalam
relasinya dengan SEARCC
3.
Dalam
relasinya dengan anggoa lain dari SEARCC.
Kode Etik SEARCC ini dapat digunakan untuk menyusun
kode etik bagi suatu himpunan di negara anggota. Dengan mengacu kepada kode
etik dan menyesuaikan dengan kondisi dan dasar hukum di Indonesia, diharapkan
IPKIN dapat menyusun suatu kode etik untuk profesi teknologi Informasi di
Indonesia.
Klasifikasi
Job
Klasikasi
Job secara regional merupakan suatu pendekatan kualitatif untuk menjabarkan
keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
tertentu pada tingkat tertentu. Sebelum diterimanya suatu model klasifikasi
pekerjaan dilakukan analisis terhadap model yang telah dipakai pada beberapa
negara misal: Malaysia, Singapore, Hong Kong dan Jepang. Kemudian dijabarkan
suatu kriteria yang dapat diterima untuk menjadi model regional. Proses
identifikasi kemudian dilakukan untuk mengetahui klasifikasi pekerjaan yang
dapat diterima di region tersebut. Kemudian dilakukan pendefinisian fungsi,
output, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk setiap tingkatan dari
pekerjaan tersebut. Proses ini telah dilaksanakan pada SRIG-PS Meeting di Hong
Kong 3-5 Oktober 1995.
Pada umumnya
terdapat dua pendekatan dalam melakukan klasifikasi pekerjaan ini yaitu, model
yang berbasiskan industri atau bisnis. Pada model ini pembagian pekerjaan
diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri
Teknologi Informasi. Model ini digunakan oleh Singapore dan Malaysia[3].
3. Standar
Profesi di Eropa dan Amerika
Satu hal penting mengapa profesi pustakawan
dihargai di Amerika adalah bahwa dari sejarahnya, perkembangan profesi
pustakawan di Amerika Serikat sejalan dengan sejarah pembentukan Amerika
Serikat sebagai negara modern dan juga perkembangan dunia akademik. Pada masa
kolonial, tradisi kepustakawanan di dunia akademik merupakan bagian dari konsep
negara modern, utamanya berkaitan dengan fungsi negara untuk menyediakan dan menyimpan
informasi. Oleh karena itu, profesi purstakawan dan ahli pengarsipan mulai berkembang
pada masa itu.
Sejalan
dengan itu, posisi pustakawan mengakar kuat di universitas-universitas dan
tuntutan profesionalitas pustakawan pun meningkat. Untuk menjadi seorang
pustakawan, Seseorang harus mendapatkan gelar pada jenjang S1 pada area
tertentu terlebih dahulu untuk bisa melanjutkan ke jenjang S2 di bidang
perpustakaan. Khusus untuk pustakawan hukum, beberapa sekolah perpustakaan
memiliki jurusan khusus pustakawan hukum.
Untuk
memastikan hal ini, dibentuklah panduan profesi pustakawan yang memastikan
seorang pustakawan harus memiliki gelar profesional pustakawan. Selain harus
memiliki sertifikat, para pustakawan profesional ini pun juga terus
mengembangkan pendidikan profesinya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan di
area tertentu yang berkaitan dengan pengolahan dokumen. Hal ini penting untuk
menghadapi perkembangan dunia elektronik yang juga berpengaruh terhadap
kebutuhan pengguna dan proses pengolahan.
Sementara
itu, pekerjaan-pekerjaan teknis yang berkaitan dengan manajemen dan pengelolaan
perpustakaan seperti scanning dokumen, jaringan internet, memasang sistem
katalog dalam jaringan komputer, dikerjakan ahli‐ahli yang berfungsi sebagai staf
teknis perpustakaan. Umumnya mereka memiliki latar belakang pendidikan di
bidang Teknologi Informasi. Mereka staf teknis dan bukan pustakawan.
Hal ini
tentu berbeda dengan kondisi di Indonesia. Profesi pustakawan seringkali
ditempatkan hanya sebagai pekerjaan teknis, tukang mengolah katalog, mencari
dan mengembalikan buku perpustakaan ditempatnya, serta memfotokopi dokumen yang
dibutukan pengguna. Tidak ada pembagian fungsi dan
tugas yang tegas antara pustakawan dan staf teknis[3].
Standar
Profesi di Indonesia Dan Regional
Berdasarkan perkembangan Teknologi Informasi secara umum, serta kebutuhan
di Indonesia serta dalam upaya mempersiapkan diri untuk era perdagangan global.
Beberapa usulan dituangkan dalam bab ini. Usulan-usulan tersebut disejajarkan
dengan kegiatan SRIG-PS (SEARCC), dan IPKIN selaku perhimpunan masyarakat
komputer dan informatika di Indonesia. Juga tak terlepas dari agenda pemerinta
melalui Departemen terkait.
Langkah-langkah
yang diusulan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
·
Penyusunan
kode etik profesiolan Teknologi Infomrasi
·
Penyusunan
Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi Informasi di Indonesia
·
Penerapanan
mekanisme sertifikasi untuk profesional TI
·
Penerapan
sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam upaya Pengembangan Profesi
·
Penerapan
mekanisme re-sertifikasi
Promosi
Standard Profesi Teknologi Informasi
Beberapa rencana kegiatan SRIG-PS pada masa mendatang dalam upaya
memasyarakatkan model standardisasi profesi dalam dunia TI adalah :
·
Distribusi
dari manual SRIG-PS di SEARCC”96 di Bangkok.pada bulan Juli 1996.
·
Promosi
secara ekstensif oleh para anggota dari 1996-1997
·
Presentasi
tiap negara yang telah benar-benar mengimplementasikan standard yang
berdasarkan model SRIG-PS, pada SEARCC’97 di New Delhi. Ini merupakan penutupan
phase 2 dari SRIG-PS.
Untuk memasyarakatkan stardisasi profesi dan sistem sertiikasi ini, maka harus
dilakukan lebih banyak promosi dalam penyebaran standard kompetensi. Promosi
akan dilakukan melalui radio, majalah, atau bahkan TV. Terlebih lagi, adalah
penting untuk mempromosikan standard ini ke pada institusi pendidikan, teurtama
Bagian Kurikulum, karena pendidikan Teknologi Informasi harus disesuaikan agar
cocok dengan standard yang akan diterapkan dalam industri.
Promosi ini
memiliki berbagai sasaran, pada tiap sasaran tujuan yang ingin dicapai adalah
berbeda-beda.
·
Pemerintah,
untuk memberi saran kepada pemerintah, dan pembuat kebijaksanaan dalam bidang
TI dalam usaha pengembangan sumber daya manusia khususnya bidang TI.
·
Pemberi
Kerja, untuk membangkitkan kesadaran di antara para pemberi kerja tetang
nilai-nilai dari standard profesional dalam meningkatkan kualitas profesional
TI.
·
Profesional
TI, untuk mendorong agar profesional TI, dari negara anggota melihat
nilai-nilai snatndar dalam profesi dak karir mereka.
·
Insitusi dan
Penyusun kebijaksanaan Pendidikan, untuk memberi saran pada pembentukan
kurikulum agar dapat memenuhi kebutuhan dan standard profesional di regional
ini dalam Teknologi Informasi.
·
Masyarakat
Umum, untuk menyadarkan umum bahwa Standard Profesional Regional adalah penting
dalam menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
Untuk mempromosikan model standardisasi dalam dunia TI ini, SEARCC memiliki
berbagai perencanaan kampanye antara lain :
·
Publikasi
dari Standard Profesional Regional diterbitkan di seluruh negara anggota
·
Presentasi
secara formal di tiap negara anggota.
·
Membantu
implementasi standard di negara-negara anggota
·
Memonitor
pelaksanaan standard melalui Himpunan/Ikatan nasional
·
Melakukan
evaluasi dan pengujian
·
Melakukan
perbaikan secara terus menerus
·
Penggunaan
INTERNET untuk menyebarkan informasi mengenai standard ini.
Untuk mengimplementasi promosi di Phase 2, SRIG-PS memperoleh dana bantuan yang
akan digunakan untuk :
·
Biaya
publikasi : disain, percetakan dan distribusi
·
Presentasi
formal di negara anggota
·
Membantu
implementasi standar di negara anggota
·
Pertemuan
untuk mengkonsolidasi, memonitor, dan bertukar pengalaman.
Adalah penting untuk menyusun WEBpage mengenai Standardisasi Profesi pada
Teknologi Informasi. WEBpage ini akan memberikan informasi mengenai model
SRIG-PS dan model standard di Indonesia.
Kesimpulan:
Standar
profesi disetiap negara berbeda satu sama lain, karena pada setiap negara
mempunyai kriteria yang mengacu pada kemampuan dari masyarakat di Negara
tersebut. Negara Indonesia mengacu pada kompetensi masyarakatnya dengan
menggunakan kemampuan profesi IT di bidangnya yang harus di kuasai tanpa
kecuali. Di Asia terdapatSouth East Asia Regional
Computer Confideration (SEARCC) merupakan suatu
forum/badan yang beranggotakan himpunan profiesional IT (Information
Technology) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC mengadakan konferensi setahun
dua kali ditiap negara anggotanya secara bergiliran. Konferensi tersebut
membahas mengenai perumusan standarisasi profesi yang membentuk kode etik dan
klasifikasi pekerjaan yang akan digunakan. Sementara standarisasi profesi yang
berada di Eropa dan Amerika memiliki Pustakawan yang bekerjasama dengan The
Modern Language Association menyusun panduan yang berkaitan dengan informasi
linguistik yang berisi materi‐materi, metode‐metode dan bahkan hal‐hal mengenai etika yang berkaitan
dengan linguistik. Banyak pustakawan hukum di Amerika Serikat yang juga
memiliki gelar hukum dan aktif melakukan penelitian dan kontribusi lainnya
terhadap profesi hukum. Jadi penentu standarisasi profesi mengacu pada
kemampuan atau kompetensi dari masyarakat yang ada dinegaranya masing-masing.
Pembentukan
Standar Profesi Teknologi Informasi di Indonesia
Dalam memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu workshop sebaiknya
diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut adalah orang-orang
dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini diharapkan bisa
memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum
dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi, workshop tersebut
akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan menghasilkan model
standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini
harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam
Teknologi Informasi.
Persetujuan dan pengakuan dari pemerintah adalah hal penting dalam
pengimplementasian standard di Indonesia. Dengan demikian, setelah standard
kompetensi diformulasikan, standard tersebut dapat diajukan kepada kepada
Pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja. Selain itu standard tersebut juga
sebaiknya harus diajukan kepada Menteri Pendidikan dengan tujuan membantu
pembentukan kurikulum Pendidikan Teknologi Informasi di Indonesia dan untuk
menciptakan pemahaman dalam pengembangan model sertifikasi.
Untuk melengkapi standardisasi, IPKIN sudah perlu menetapkan Kode Etik untuk
Profesi Teknologi Informasi. Kode Etik IPKIN akan dikembangkan dengan mengacu
pada Kode Etik SEARCC dan menambahkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai
dengan kondisi di Indonesia.
Selanjutnya, mekanisme sertifikasi harus dikembangkan untuk mengimplementasikan
standard kompetensi ini. Beberapa cara pendekatan dari negara lain harus
dipertimbangkan. Dengan demikian, adalah penting untuk mengumpulkan mekanisme
standard dari negara-negara lain sebelum mengembangkan mekanisme sertifikasi di
Indonesia.
Sertifikasi
sebaiknya dilaksanakan oleh IPKIN sebagai Asosiasi Komputer Indonesia.
Pemerintah diharapkan akan mengakui sertifikat ini, dan memperkenalkan dan
mendorong implementasinya di industri. Dalam mengimplementasikan mekanisme
sertifikasi, beberapa badan perlu dibentuk.
·
Badan
Penguji harus dibentuk dan institusi pendidikan sebaiknya dilibatkan dalam
mekanisme ini. Hal ini perlu karena institusi pendidikan memiliki pengalaman
dalam memberikan ujian.
·
Panitia
Persiapan Ujian, mempersiakan kebutuhan administrasi, pendaftaran, penjadwalan,
pengumpulan maeri ujian.
·
Pelaksana
Ujian, mempersiapkan tempat ujian dan melaksanakan ujian. Menyerahkan hasil
ujian kepada Badan Penguji untuk diperiksa, mengolah hasil dan memberikan hasil
kepada IPKIN
·
Pelaksana
akreditasi training centre, untuk kebutuhan resertifikasi maka perlu dibentuk
badan yang melakukan penilaian terhadap pelaksana pusat pelatihan, tetapi hal
ini baru dilaksanakan setelah 5 tahun sistem sertifikasi berjalan,.
·
Pelaksana
resertifikasi, hal ini mungkin baru dapat dilaksanakan setelah 5 tahun setelah
sistem sertifikasi berjalan dengan baik
Kerja sama antara institusi terkait dikoordinasikan. IPKIN sebagai Asosiasi
Profesi dapat memainkan peranan sebagai koordinator.
Dalam pembentukan mekanisme sertifikasi harus diperhatikan beberapa hal yang
dapat dianggap sebagai kriteria utama:
·
Sistem
sertifikasi sebaiknya kompatibel dengan pembagian pekerjaan yang diakui secara
regional.
·
Memiliki
berbagai instrument penilaian, misal test, studi kasus, presentasi panel, dan
lain-lain.
·
Harus
memiliki mekanisme untuk menilai dan memvalidasi pengalaman kerja dari para
peserta, karena kompetensi profesional juga bergantung dari pengalaman kerja
pada bidang tersebut.
·
Harus diakui
pada negara asal.
·
Harus
memiliki silabus dan materi pelatihan, yang menyediakan sarana untuk
mempersiapkan diri untuk melakukan ujian sertifikasi tersebut.
·
Sebaiknya
memungkinkan untuk dilakukan re-sertifikasi
Sebagai kriteria tambahan adalah :
·
Terintegrasi
dengan Program Pengembangan Profesional
·
Dapat
dilakukan pada region tersebut.
Dalam hal sertifikasi ini SEARCC memiliki peranan dalam hal :
·
Menyusun
panduan
·
Memonitor/dan
bertukar pengalaman
·
Mengakreditasi
sistem sertifikasi, agar mudah diakui oleh negara lain anggota SEARCC
·
Mengimplementasi
sistem yang terakreditasi tersebut
Daftar
Pustaka: