Pengaruh Komunikasi
terhadap Perilaku Organisasi.
Sebagai komunikator,
seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator harus memilih salah
satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada
waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang manajer harus
menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya.
Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill
University di Montreal-Kanada, menyatakan wewenang formal seorang manajer
menyebabkan timbulnya tiga peranan: peranan antarpersona; peranan informasi;
dan peranan memutuskan.
- Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga
hal:
- Peranan tokoh. Kedudukan sebagai
kepala suatu unit organisasi, membuat seorang manajer melakuan tugas yang
bersifat keupacaraan. Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain
memimpim berbagai upacara di kantornya, ia juga diundang oleh pihak luar
untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini seorang manajer
berkesempatan untuk memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan,
dll.
- Peranan pemimpin. Sebagai
pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas lancar-tidaknya
pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Beberapa kegiatan bersangkutan
langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen: penentuan
kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan,
dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan
dengan kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar giat
bekerja. Untuk melaksanakan kepemimpinannya secara efektif, maka ia harus
mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan,
seorang manajer berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat para karyawan
melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan
kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil
yang memuaskan.
- Peranan penghubung. Dalam peranan
sebaga penghubung, seorang manajer melakukan komunikasi dengan
orang-orang di luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun
secara tidak formal.
- Peranan informasi. Dalam organisasinya, seorang
manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Ia mengembangkan pusat
informasi bagi kepentingan organisasinya. Peranan informasional meliputi
peranan-peranan sebagai berikut:
- Peranan monitor. Dalam melakukan
peranannya sebagai monitor, manajer memandang lingkungan sebagai sumber
informasi. Ia mengajukan berbagai ertanyaan kepada rekan-rekannya atau
kepada bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari mereka tanpa
diminta berkat kontak pribadinya yang selalu dibinanya.
- Peranan penyebar. Dalam
peranannya sebagai penyebar ia menerima dan menghimpun informasi dari
luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemuian
disebarkan kepada bawahannya
- Peranan juru bicara. Peranan ini
memiliki kesamaan dengan peranan penghubung, yakni dalam hal
mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya ialah
dalam hal caranya: jika dalam peranannya sebagai penghubung ia
menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun
dalam perananya sebagai juru bicara tidak selamanya secara kontak
pribadi, tetapi selalu resmi. Dalam peranannya sebagai juru bicara itu ia
juga harus mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang
berpengaruh yang melakukan pengawasan terhadap organisasinya. Kepada
khalayak di luar organisasinya ia memberikan informasi dalam rangka
pengembangan organisasinya. Ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang
dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya.
Ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa organisasinya berjalan
sesuai dengan peratruran sebagaimana harusnya.
- Peranan memutuskan. Seorang manajer memegang peranan
yang sangat penting dalam sistem pengambilan keputusan dalam
organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup pada peranan ini:
- Peranan wiraswasta. Seorang
manajer berusaha memajukan organisasinya dan mengadakan penyesuaian
terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke
depan untuk mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka ia
mengambil prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek yang iawasinya
sendiri atau didelegasikannya kepad bawahannya.
- Peranan pengendali gangguan.
Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi setiap tekanan yang
menimpa organisasi, seperti buruh mogok, para pelanggan menghilang, dsb.
- Peranan penentu sumber. Seorang
manajer bertanggung jawab untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus
dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian
pekerjaan dilangsungkan. Manajer juga mempunyai kewenangan mengenai
pengambilan keputusan penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan
kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan yang
berkaitan semuanya berjalan melalui pemikran tunggal.
- Peranan perunding. Manajer
melakukan peranan perunding bukan saja mengenai hal-hal yang resmi dan
langsung berhubungan dengan organisasi, melainkan juga tentang hal-hal
yang tidak resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekaryaan. Bagi
manajer, perundingan merupakan gaya hidup karena hanya ialah yang
mempunyai wewenang untuk menanggapi sumber-sumber organisasional pada
waktu yang tepat, dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan informasi
yang sangat diperlukan bagi perundingan yang penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar